Edukasi Masyarakat Lewat Pemberitaan Ekonomi yang Berkualitas

  • Bagikan
Deputi Direktur Divisi Relasi Departemen Komunikasi Bank Indonesia Pusat, Andi Wiyana (duduk kanan), Deputi Senior Bank Indonesia Pusat, Mirsa Aditya Swara (duduk tengah) foto bersama sebagian peserta

SULTRAKINI.COM: JAKARTA – Untuk meningkatkan kualitas dalam penulisan dan penggarapan pemberitaan ekonomi, Bank Indonesia mengundang ratusan jurnalis dari seluruh Indonesia dalam temu Wartawan Daerah Bank Indonesia. Selain untuk sebagai ajang silaturahmi, kegiatan ini juga bertujuan untuk peningkatan kapasitas melalui rangkaian pelatihan.

Diungkapkan Deputi Direktur Divisi Relasi Departemen Komunikasi Bank Indonesia pusat, Andi Wiyana, kegiatan temu wartawan daerah Bank Indonesia ini merupakan pertama kalinya dilaksanakan di Jakarta. Biasanya untuk gelaran dengan tujuan yang sama, BI selalu melaksanakannya di Kantor Regional atau di Kantor Perwakilan BI tiap daerah.

“Biasanya untuk pelatihan bagi wartawan ekonomi seperti ini tim BI pusat yang datang ke daerah atau kantor regional,” kata Andi Wiyana dalam laporannya selaku Pelaksana Kegiatan oleh Departemen Komunikasi BI Pusat.

Temu wartawan daerah Bank Indonesia ini dilakukan dalam dua tahap. Untuk pertama dilaksanakan 2 hingga 5 Oktober 2016 dengan melibatkan 236 jurnalis dari 22 daerah se Indonesia. Untuk tahap ini awak media yang hadir berasal dari Jawa, Sulawesi dan Bali. Sedangkan untuk tajap dua akan dilaksanakan 9 Oktober 2016 yang akan diikuti oleh jurnalis dari Sumatra, Kalimantan.

Dalam sambutan pembukaan kegiatan, Deputi Senior Bank Indonesia Pusat, Mirsa Aditya Swara mengungkapkan, kegiatan ini perlu dilakukan karena jurnalis merupakan jembatan informasi kebijakan ekonomi dari Bank Indonesia untuk masyarakat.

Olehnya itu, jurnalis ekonomi senantiasa diharapkan mampu memahami kinerja serta dan kebijakan BI termasuk diantaranya program serta tugas dan fungsi untuk membantu meningkatkan pengetahuan serta pemahaman masyarakat khususnya terkait kebijakan keuangan dan ekonomi.

“Kebijakan Bank sentral (BI) bukanlah kebijakan yang mudah untuk difahami secara teknis oleh masyarakat, dan untuk membantu meningkatkan pemahaman ini diperlukan bantuan jurnalis melalui pemberitaan ekonomi,” kata Mirsa Aditya Swara, Senin (3/9/2016).

Mantan Direktur Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini dalam sambutannya juga memberikan pengantar terkait tugas dan peran BI, seperti menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

“Dalam menjalankan peran dan fungsinya untuk menjaga kestabilan ekonomi di Indonesia, BI melalui kantor perwakilan juga bekerjasama dengan Pemda dalam Tim Pembentukan Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga inflasi di daerah,” jelasnya.

Diungkapkanya juga, kebijakan ekonomi penting kiranya untuk dapat diketahui dan dilaksanakan secara bersama di bawah pengawasan regulator seperti BI dan Otorita Jasa Keuangan (OJK). BI juga senantiasa mengingatkan pemerintah, swasta serta para pelaku ekonomi lainnya dalam pengambilan kebijakan ekonominya.

“Sudah cukup banyak contoh hancurnya negara yang disebabkan oleh tidak mampunya mengatur perekonomiannya, misalnya yunani, atau yang terbaru Venezuela. Meskipun negaranya kaya minyak, tapi sekarang termasuk negara yang memprihatinkan,” ungkapnya.

Mengakhiri sambutannya, Mirsa Aditya Swara juga meminta para awak media yang datang untuk dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini sebagai pengembangan kapasitas dan pengetahuan terkait perkembangan perekonomian Indonesia saat ini.

“Jurnalis dan BI secara kelembagaan ada mitra yang dapat saling membantu dalam peran dan fungsinya untuk meningkatkan kesejahteraaan masyarakat,” tutupnya, yang dilanjutkan dengan pemukulan palu secara simbolik menandakan dibukanya Temu Wartawan Daerah Bank Indonesia.

Kegiatan dilaksanakan mulai hari ini, Senin (3/10/2016) di salah satu hotel di Jakarta dan di Kantor BI Pusat. Sementara itu rangkaian pelatihan yang akan dilaksanakan yakni Pengendalian Inflasi Daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat program klaster pengendalian Inflasi. Kebijakan uang muka kredit/ pembiayaan dan perannya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selain Deputi BI Pusat, pemapar materi ekonomi dalam kegiatan ini juga akan dibawakan oleh sejumlah redaktur ekonomi dari media nasional.

Taufik Qurahman

  • Bagikan