YLRP Tetap Pegang Kendali Atas Unilaki

  • Bagikan
Ketgam: (kiri ke kanan) Anggota Dewan Pembina YLRP, Asriani Porosi, Ketua Dewan Pembina YLRP, Siti Aminah Razak Porosi dan Sekretaris Dewan Pembina YL, Anwar Bey saat menandatangani berita acara perte

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Kesepakatan islah (damai) antara Yayasan Lakidende Razak Porosi (YLRP) dan Yayasan Lakidende (YL), atas mengelolaan Universitas Lakidende (Unilaki) Unaaha, menemukan jalan buntu. Pihak YL ramai-ramai memboikot pertemuan kedua kubu yang diagendakan, Minggu (12/03/2017).

Anggota Dewan Pembina YLRP, Asriani Porosi menuturkan, pihaknya tetap melangsungkan pertemuan kedua pihak yang pernah diperintahkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah . Kata dia, pertemuan hari Minggu kemarin dihadiri oleh seluruh pengurus dari pihak YLRP. Akan tetapi, dari pihak YL, justru hanya dihadiri Sekretaris Dewan Pembina, Anwar Bey.

“Kami tetap jalankan acara pertemuannya sesuai arahan Dikti dan Kopertis. Kegiatannya kami sudah tuangkan dalam berita acara. Daftar hadir dan dokumentasi, semuanya akan kami laporkan ke Dikti dan Kopertis. Nanti biar di sana yang memberikan penilaian,” jelasnya, Senin (13/03/2017).

Lanjut Asriani, hasil pertemuan tersebut telah menyepakati beberapa hal. Diantaranya, untuk perkuliahan mahasiswa tetap dilakukan di kampus induk, tidak lain di Unilaki di Jalan Sultan Hasanuddin, Nomor 234, Kelurahan Lalosabilah, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe. Sedangkan Rektor Unilaki, tetap dijabat Prof. Dr. La Ode Masihu Kamaluddin, MSc.,M.Eng.

“Untuk yayasan baru yang katanya akan dibentuk itu tidak jadi. Secara resmi yayasan yang kini menaungi Unilaki tetap yayasan YLRP, karena sudah melalui pengesahan dari Kemenkumham,” terangnya.

Terkait masih adanya aktivitas perkuliahan yang mengatasnamakan Unilaki oleh YL. Ia mengaku bakal melaporkan hal tersebut ke Dikti dan Kopertis. Sebab kata dia, sejak islah bertanggal 2 Maret 2017, telah disepakati agar perkuliahan dilakukan di kampus induk.

“Masalah itu juga kami akan lapor ke Dikti dan Kopertis,” tandasnya.

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan