Sultra Hujan di Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG

  • Bagikan
Prakirawan cuaca dari BMKG Kendari pada 15 Agustus 2017. (Foto: BMKG Kendari/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Berdasarkan siklus angin musim, wilayah Sulawesi Tenggara di bulan Agustus mestinya sudah memasuki musim kemarau. Namun beberapa hari belakangan hujan malah mengguyur wilayah Sultra dengan intensitas rendah, sedang, hingga tinggi.

Penyebabnya ternyata karena terjadi perlambatan dan belokan angin pada lapisan atmosfer di atas wilayah Sultra. Dengan kondisi demikian, maka masa udara bertumpuk dan menaikkan kelembaban udara. Akibatnya terbentuk awan-awan hujan yang banyak. 

Kepada SultraKini.Com, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Kendari, Adi Istyono mengatakan semestinya sejak awal Agustus wilayah Sultra sudah memasuki musim kemarau. 

“Kalau tidak terjadi anomali cuaca seperti ini, normalnya sejak awal Agustus sampai Oktober itu musim kemarau,” jelasnya melalui sambungan telepon, Jumat (18/8/2017). 

Ia mengungkapkan, kondisi hujan seperti ini tak dapat dipastikan kapan berakhir karena ini merupakan anomali kondisi angin di atmosfer. Untuk itu pihaknya setiap beberapa saat hanya bisa memantau perubahan yang terjadi di atmosfer lalu menyimpulkan. 

“Tapi kalau hujannya ringan sampai sedang itu biasa waktunya lama dibanding dengan yang hujan lebat,” terangnya. 

Namun, guyuran hujan ini tidak terlalu berpengaruh dengan tinggi gelombang laut. Sebab menurut Adi berdasarkan pantauan BMKG, tinggi gelombang laut berada pada kisaran 1 sampai 1,5 meter. 

“Angka tersebut lebih rendah dari kondisi gelombang di bulan Mei sampai Juli lalu yang mencapai 2,5 sampai 3 meter,” terang Adi.

Laporan: Didul Interisti

  • Bagikan