Sepuluh Tahun Memimpin Kendari, Ini yang Dibanggakan Asrun-Musaddar

  • Bagikan
Asrun saat memaparkan hasil kerjanya selama sepuluh tahun memimpin Kendari di hadapan masyarakat Kecamatan Kambu. (Foto: Ahmad Sadikin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Tersisa 18 hari lagi masa jabatan Asrun dan Musaddar Mappasomba memimpin Kota Kendari sebagai wali kota dan wakil wali kota selama dua periode. Pasca mereka, pemerintahan akan dilanjutkan oleh Adriatma Dwi Putra dan Sulkarnain Kadir. Sejumlah pembangunan fisik dan program kesejahteraan dikerjakan oleh Asrun-Musaddar, yang akan menjadi tanggungjawab pemerintahan selanjutnya.

Lantas apa saja yang dilakukan kader PAN dan PKS itu selama berkantor di Jalan Balaikota, Mandonga? Berikut paparan Asrun bersama Musaddar saat bersilaturahmi sekaligus mengekspos hasil pembangunannya di Lapangan Kendari Permai Kecamatan Kambu, Rabu (20/9/2017) sore.

“Saya khususkan sisa jabatan saya untuk bersilaturahmi dan bertatap muka langsung dengan seluruh masyarakat Kota Kendari, lebih tepatnya pamit undur diri,” ungkap Asrun ketika memulai pidatonya.

Asrun menyebutkan, karya-karyanya di sepuluh tahun terakhir yang sudah bisa dilihat dan dirasakan langsung oleh masyarakat antara lain jembatan kuning di Bungkutoko, jalanan dalam kota sudah dibenahi, pembangunan pasar Pedagang Kaki Lima (PKL), pasar sentral kota lama, Pasar Sentral Wuawua, Pasar Lapulu, dan Pasar Baruga.

Asrun menjelaskan, sengaja membangun pasar karena di Kota Kendari sedikit lahan persawahan, cuma ada di Nangananga dan Labibia. Sehingga masyarakat mencari penghasilan dengan berjualan di pasar. “Saya memfokuskan pembangunan pasar sehingga masyarakat bisa berjualan untuk mendapatkan penghasilan, karena kita tidak ada persawahan,” kata Asrun.

Dalam aspek kebersihan, di awal pemerintahan Asrun-Musaddar, Kota Kendari berada di ranking 56 dari 60 kota yang dinilai. Artinya, Kendari masuk kategori yang buruk. Hanya dalam waktu satu tahun berjalannya pemerintahan Asrun-Musaddar, Kota Kendari berhasil mendapat Piala Adipura, bahkan bisa dipertahankan sembilan kali berturut-turut sampai sekarang.

“Kita harus mensyukuri dalam waktu satu tahun Kota Kendari bisa mendapat piala Adipura,” ujar Asrun.

Pada 2015, Kota Kendari berhasil mendapat penghargaan kota terbersih di Indonesia, dibuktikan dengan menjadi satu-satunya kota yang mendapatkan piala Adipura Kencana.

Dari segi infrastruktur jalan, menurut Asrun, sistem jaringan jalan di Kota Kendari merupakan yang paling baik dari seluruh ibu kota provinsi di Indonesia. Sebab seluruh lorong yang ada di Kota Kendari sudah diaspal dengan jarak yang lebar. Saat ini juga sedang dikembangkan jalan Outer Ring Rood yang menghubungkan Abeli Sawah sampai ke Bungkutoko, sehingga mobil besar tidak lagi masuk melalui jalan dalam kota.

Saat ini, juga sedang dibuat jalan yang menghubungkan Puuwatu menuju Tabanggele sampai ke Morosi. “Kalau dulunya orang yang mau ke Morosi harus lewat Pohara kemudian turun mengikuti sungai, sekarang dari Puuwatu ke Tabanggele kemudian langsung ke Morosi. Kalau dulunya mau ke Morosi harus menempuh jarak 40 kilometer, sekarang tinggal menempuh jarak tujuh kilometer,” papar Asrun.

Sedangkan untuk aspek Kesehatan, Kota Kendari sudah memiliki Rumah Sakit yang berkelas dengan fasilitas mewah. Puskesmas juga sudah dibangun di seluruh kecamatan dan telah terakreditasi, hanya perlu lebih meningkatkan kualitas pekerja di Rumah Sakit.

“Kalau ditanya dalam waktu sepuluh tahun saya puas dengan hasil, saya sangat puas,” ujarnya.

  • Bagikan