SULTRAKINI.COM: KENDARI – Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) rancang Memorandum of Understanding guna peningkatan akreditasi. Tidak tanggung-tanggung pihak kampus membentuk MoU dalam maupun luar negeri.
Dikatakan Rektor UMK, Muhammad Nur, kerjasama luar negeri dilakukan dengan Universitas Minnesota, Amerika Serikat dan dua perguruan tinggi di Taiwan. Ia mengungkapkan, pihaknya menjalin nota kesepahaman yang di fasilitasi Ahli dan Dosen Republik Indonesia (ADRI) dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indonesia (Aptisi). Langkah itu guna mendapatkan beasiswa dosen UMK di Taiwan.
Sedangkan dalam negeri utamanya Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) lanjut Nur, akan dibentuk Memorandum of Agreement dengan Kota Kendari, Kabupaten Muna dan Kabupaten Konawe Selatan. MoA dilakukan untuk melahirkan peraturan daerah oleh Pemda yang kajian akademiknya bisa dilakukan para dosen UMK.
“Rencananya kami juga melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah lain seperti Koltim (Kolaka Timur), Konawe Utara dan Kabupaten Morowali,” kata Nur kepada SultraKini.Com, Selasa (11/04/2017).
Dijelaskan Nur, UMK saat ini memiliki delapan program studi. Untuk menunjang pembelajaran pihaknya menambah fasilitas dan gedung perkuliahan baru. Gedung ini nantinya dipergunakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Program Studi Ekonomi.
“Gedung baru ini nantinya akan kami fasilitasi dengan ruang belajar yang nyaman ber AC, dan Insya Allah tahun ajaran berikutnya sudah bisa digunakan,” jelasnya.
UMK merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki pangkalan data terbaik. Rencananya untuk menunjang akreditasi B, pihaknya akan mengirim borang, yakni data-data pendukung pencapaian penaikan status akreditasi kampus ke BAN-PT, pada bulan Juni 2017.
“Persiapan administrasi borang sudah 70 persen. Target kami akan mengirim di pertengahan bulan Juni, bulan Juli di verifikasi Insya Allah bulan September sudah ada hasilnya,” Terang Nur.
Laporan: Firmansyah Asapa
