Penyebab Kelangkaan BBM di Wakatobi Karena Surat Izin Berlayar

  • Bagikan
Foto Kapolres Wakatobi, AKBP Hadi Winarno SIK melakukan pemantauan bongkar muat BBM dari kapal transportir. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Transportir Bahan Bakar Minyak (BBM) Wakatobi, La Na’ane mengatakan kelangkaan BBM yang terjadi lima hari terakhir dikarenakan adanya keterlambatan pengurusan administrasi pelayaran ke Wakatobi, Kamis (15/6/2017).

Surat izin berlayar tersebut terlambat dikeluarkan oleh kantor Sahbandar Baubau, akibatnya kapal dari Kabupaten Baubau ke Kabupaten Wakatobi tertunda.

“Kapal ini kan kapal baru jadi, pengurusan surat izin berlayar agak terlambat. Bayangkan saja kami urus surat izin berlayar sejak minggu kemarin, namun keluarnya nanti Rabu (14/6/2017) sekitar pukul 02.00 Wita baru keluar surat izin berlayarnya,” jelas La Na’ane, Kamis (15/6/2017).

Usai mengantongi surat izin, Rabu itu juga sekitar pukul 16.00 Wita kapal tiba di pelabuhan untuk penyaluran ke tiga APMS di Pulau Wangi-wangi, Wakatobi.

“Tadi malam selesai Tarawih, APMS ku langsung buka untuk menekan tingginya harga bensin dan kelangkaan,” katanya yang juga memiliki APMS di daerah setempat.

Kapal yang dibawa La Na’ane mengangkut 150 ton BBM terdiri dari 60 ton premium, 40 ton solar, 30 ton pertamax dan 20 ton minyak tanah. Sedangkan untuk Wakatobi 2 (pulau Kaledupa, Tomia dan Pulau Binongko) premium 45 ton dan solar 10 ton.

“Kebutuhan pulau Wangi-wangi per hari sekitar 10 ton saja, paling banyak 15 ton. Jadi untuk lima hari kedepan Isya Allah aman,” ujarnya.

Pembongkaran tersebut rupanya belum memberikan dampak besar di Pulau Wangi-wangi hingga sore ini. Pengencer masih menjual BBM kisaran Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per liter.

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan