Penjualan Mobil Bekas di UD. Mega Utama Motor Naik 50 Persen

  • Bagikan
Mobil bekas yang dijual di showroom UD. Mega Utama Motor, merek Avanza, Yaris dan Jazz paling laku terjual. (Foto: Melda Vicasari/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Tahun 2017 tampaknya membawa keberuntungan baru UD. Mega Utama Motor. Showroom penjualan mobil bekas ini meraup keuntungan hingga 50 persen dari tahun 2016.

Menurut pemilik showroom UD. Mega Utama Motor, Ali Asgap, penjualan meningkat pada waktu tertentu, seperti menjelang lebaran dan tahun baru. Showroom yang terletak di Jalan La Ode Hadi By Pass Kendari ini, mampu menjual minimal lima unit dan paling banyak 20 unit tiap bulan. Sayangnya, Ali Asgap tak dapat menyebutkan jumlah total unit yang berhasil dijual tahun lalu maupun tahun ini.

“Tiap tahun sudah dirinci harga mobil. Meskipun mobil bekas tapi kualitasnya masih sama dengan mobil baru makanya lebih banyak yang minat dengan mobil bekas,” jelas Ali Asgap saat ditemui di showroomnya, Senin (18/9/17). 

Harga mobil tergantung tahun keluaran, semakin lama harganya pun semakin murah. Mobil termurah, ungkap Ali, seperti Mitsubishi TS produksi tahun 1991, dihargai Rp25 juta. Mobil yang biasa dicari pelanggannya adalah merek Toyota Avanza, Toyota Yaris, dan Honda Jazz. 

Ali Asgap juga menawarkan kredit lima tahun melalui lembaga pembiayaan, dengan uang muka Rp29 juta dan cicilan sebesar Rp2 juta per bulan untuk mobil keluaran tahun 2006 dan 2007.

Dia mengaku, suplai mobil bekas di showroomnya berasal dari berbagai daerah di dalam negeri, seperti Makassar, Palu, dan Pulau Jawa. Paling banyak mobil diambilnya dari Jawa.

Konsumen memilih mobil bekas karena harganya terjangkau dan kualitasnya tetap sama dengan mobil baru. Salah satunya Pince (54), saat ditemui di showroom Mega Utama Motor, Senin (18/9/17), mengaku mau membeli mobil bekas karena alasan tersebut.

“Karena harganya terjangkau, kalau mau beli yang baru juga uang tidak mencukupi. Lagian kualitasnya juga sama ji dengan yang baru, jadi beli yang bekas saja,” kata Pince.

Laporan: Melda Vicasari

  • Bagikan