Penari Festival Budaya Tua di Buton Bukan dari Tingkatan SMA?

  • Bagikan
Pelaksana Tugas Bupati Buton, La Bakry. (Foto: La Ode Ali/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Keikutsertaan penari dari siswa tingkatan sekolah menegah atas masih simpang siur pada pelaksanaan Festival Budaya Tua di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara pertengahan Agustus mendatang.

Menurut Pelaksana Tugas Bupati Buton, La Bakry, persoalan partisipasi penari dari siswa SMA untuk terlibat di festival menjadi kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra. Meski telah bersurat ke pihaknya, balasan setuju atau tidaknya belum dikabarkan Dikbud bersangkutan.

“Inikan untuk mengenalkan juga budaya kepada mereka (Siswa red), terutama pada kegiatan pembinaan seperti ini, kita betul-betul sayangkan. Mungkin satu dua hari ini, saya akan langsung ke sana (Kendari red),” ucap La Bakry, Kamis (3/8/2017).

Ditempat terpisah, salah seorang guru SMAN 1 Pasarwajo Bidang Kesiswaan, Samsudin belum mau berkomentar banyak terkait hal tersebut. Sebab kabar larangan partisitasi siswa SMA di Festival Budaya Tua belum diketahuinya secara pasti. Apalagi belum ada satupun siswanya terlibat di kegiatan itu hingga kini. Walaupun beberapa waktu lalu, telah disiapkan 15 pasang siswa untuk mengikuti latihan menari di kecamatan yang dipandu oleh penari dari kabupaten.

“Ini kepala sekolah lagi keluar, memang pernah kita dengar ada informasi begitu, tapi semuakan tergantung pemerintah provinsi karena semua kebijakan di sana. Siswapun belum tahu adanya larang itu,” terang Samsudin di temui di SMAN 1 Pasarwajo.

Sebelumnya pada 17 Juli 2017 lalu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Buton, La Ode Fasikin mengatakan sebanyak 10 ribu penari akan dikerahkan memeriahkan festival tersebut. Dan siswa tingkat SMA ambil bagian pada perayaan festival pada 24 Agustus 2017.

(Baca: Penari Festival Budaya Tua Buton Mulai Latihan)

(Baca juga: Festival Budaya Tua Buton Mengundang Lima Menteri)

Laporan: La Ode Ali

  • Bagikan