Pasar Lesu, Pedagang Wakatobi Mengeluh

  • Bagikan
Foto Suasana Pasar Sayur Sentral. (Foto:Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Pendapatan para pedagang di beberapa pasar di Wakatobi khususnya Kecamatan Wangiwangi menurun hingga 80 persen sejak tujuh bulan terakhir.

Turunnya daya beli masyarakat ini dirasakan hampir semua pedagang. Seperti yang diungkapkan salah seorang pedagang pakaian di Pasar Sentral Wangiwangi, Wa Sari’a. Dia mengaku sejak usai lebaran Idul Fitri 2016 lalu pendapatannya menurun drastis.

“Pas selesai lebaran puasa pendapatan kami menurun sekali. Di tahun-tahun sebelumnya kami bisa laku sampai Rp 500 ribu per hari. Sekarang syukur-syukur kalau kita laku Rp 100 ribu karena kadang tidak laku sama sekali,” ungkap Wa Sari’a, Kamis (16/2/2017).

Hal yang sama pun dirasakan oleh salah seorang pedagang beras, Aminudin, yang mengaku pada tahun lalu pendapatannya bisa mencapai Rp 4 juta per harinya. Namun saat ini ia bersyukur kalau bisa laku hingga Rp 500 ribu per hari.

Para penjual sayur juga merasakan penderitaan yang sama. Ratna mengungkapkan, pada tahun-tahun sebelumnya dari sayur yang dijualnya, ia bisa meraup pundi-pundi hingga Rp 300 ribu per hari. Namun saat ini ia hanya mampu menjual hingga Rp 100 ribu.

Kepala Dinas Perindustrian Wakatobi, Muh. Syukur beralasan, turunnya daya beli masyarakat, selain dipengaruhi oleh naiknya nilai tukar dolar terhadap rupiah, belum cairnya anggaran belanja di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pun mempengaruhi perputaran uang di pasar.

“Bayangkan kalau anggaran belanja di setiap SKPD Rp 50 juta di 31 SKPD, berapa uang yang akan berputar di masyarakat. Tapi mau diapa anggaran kita belum ada,” ujarnya.

Namun saat ditanya mengenai langkah yang akan diambil oleh pemerintah untuk mengantisipasi lesunya pasar yang sudah tujuh bulan berlangsung, ia hanya meminta agar para pedagang bersabar.

  • Bagikan