Operasi Bibir Sumbing PT Antam, Pasien Dilayani Gratis

  • Bagikan
Salah satu pasien yang berkesempatan mendapatkan operasi gratis bibir sumbing dalam kegiatan Corporate Social Responsibility "Antam Feedom to Smile" di Rumah Sakit Santa Anna Kendari. (Foto: Novrizal

SULTRAKINI.COM: Kendari – PT ANTAM Site Pomalaa melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), melakukan operasi bibir sumbing terhadap 18 orang di Rumah Sakit Santa Anna Kendari, Sabtu (27/8/2017).

Vice Presiden Human Capital dan Corporate Social Responsibility (VP HC&CSR) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara, Hakim Nur Mampa mengatakan bahwa operasi seperti ini adalah yang ketiga kalinya dilakukan PT Antam Site Pomalaa. Tindakan tersebut, tak lain memberikan pertolongan kepada mereka yang memiliki keterbatasan biaya untuk berobat. Apalagi sejumlah penderita bibir sumbing banyak ditemukan tinggal di pedesaan.

“Biaya yang digunakan untuk operasi semacam ini, kurang lebih 5 juta rupiah per pasien, itupun baru penanganan medis, belum termasuk non medis,” kata Hakim Nur Mampa yang juga seorang dokter.

PT  Antam menganggap, operasi bibir sumbing sangat perlu dilakukan karena jika anak-anak penderita seperti ini tidak segera tangani, maka akan berpengaruh besar terhadap kesehatannya, baik fisik maupun mental.

“Jika terganggu insetnya, maka kemungkinan besar asupan gizi dari makanan yang dicerna tidak bagus, kemudian bagi penderita sumbing langit-langit akan beresiko masuknya makanan ke paru-paru, sehingga bisa menyebabkan infeksi paru-paru,” jelasnya.

Dijelaskannya bahwa penanganan operasi dengan kasus kesehatan yang lain, juga dilaksanakan oleh HC&CSR UBPN PT Antam Sultra, diantaranya operasi katarak, operasi KB (vasektomi dan tubektomi) serta operasi lainnya.

“Sebelumnya, kami sudah melakukan beberapa operasi di Rumah Sakit PT Antam Pomalaa yang bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Kolaka dan Ikatan Dokter Sulawesi Tenggara,” terangnya.

Pada program HR&CSR PT Antam kali ini, pasien mendapatkan pelayanan medis dan non medis meliputi rawat inap, pelayanan gizi, dan lain-lainnya secara gratis. “Semua pasien diakomodir kebutuhannya saat melakukan operasi, itu semua kami lakukan agar orangtua pasien tidak lagi perpikir dengan biaya-biaya lainnya,” ucapnya.

Hakim menceritakan bahwa operasi kali ini pula, PT Antam bekerjasama dengan Smile Train Indonesia, salah satu yayasan yang fokus pada operasi celah bibir dan celah langit-langit.

Operasi ini tergantung dari pemeliharaannya, tanggungjawab bersama pasca operasi ada pada orangtua pasien sehingga hasilnya jauh lebih bagus. Pihaknya berharap proses operasi tidak mengalami kendala begitupula pasca dilakukannya operasi.

“Namun juga kami berharap kepada orangtua pasien, jika terjadi masalah pasca operasi, jangan ragu-ragu untuk mengkonsultasikan kepada kami,” ujar Hakim Nur Mampa. (ADV)

Laporan: Novrizal R Topa

  • Bagikan