Mau Cari Jodoh? Ikuti Dua Tradisi Pencarian Jodoh Pulau Wangi-wangi

  • Bagikan
Masyarakat Kepulauan Wangi-wangi saat menjalankan tradisi Kacang Jodoh usai salat Tarawih pada bulan suci Ramadan 1438 Hijriah. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Kemajuan teknologi saat ini, memungkinkan ada banyak cara dilakukan untuk mencari jodoh. Mulai dari menggunakan penggunaan media sosial atau program acara ajang pencarian jodoh.

Namun jauh sebelum itu, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara khususnya masyarakat Pulau Wangi-wangi sudah mempunyai cara untuk mendapatkan jodoh. Bahkan termasuk sebuah tradisi yang dilakukan secara turun-temurun. 

Tradisi yang dijadikan ajang mencari jodoh, yakni tradisi Kabuenga (Ayunan Jodoh) dan tradisi Herapo-rapo (Kacang Jodoh).

Dalam tradisi Kabuanga, para wanita lajang akan berkumpul di sebuah lapangan terbuka dan menjual makanan serta minuman untuk dijajakan pada para pria lajang yang memang diharuskan datang. Para pria boleh membeli makanan atau minuman yang dijual oleh salah satu gadis. Dari situ, diharapkan mereka bisa saling mengenal satu sama lain yang dapat berlanjut ke pelaminan.

Namun tak kalah uniknya dengan tradisi Herapo-rapo atau Kacang Jodoh yang hanya bisa ditemui sekali setahun yakni pada bulan suci Ramadan.

Tradisi menjual kacang sangrai yang dilakukan para gadis remaja yang biasa dilakukan usai salat Tarawih hingga pukul 23.00 Wita di depan rumah, pinggir jalan lingkungan masyarakat. Dari situlah diharapkan, selain mendapatkan rupiah mereka juga bisa mendapatkan jodoh.

Menurut beberapa penjual kacang jodoh di Kelurahan Wandoka, seperti  Lisa dan Yani menuturkan tradisi ini hanyalah ajang pertemuan antara muda-mudi untuk menjalin kekerabatan satu sama lain.

“Kalau masalah jodoh ada di tangan Tuhan,” kata Lisa dan Yani saat sedang berjualan kacang tanah dalam tradisi kacang jodoh, Senin (29/5/2017).

Dahulunya, tradisi ayunan jodoh dan kacang jodoh sangat dinantikan para pemuda. Karena hanya di acara-acara tersebutlah anak gadis dibolehkan keluar rumah.

(Baca juga: Polisi Kawal Gadis Wangi-Wangi Selama Malam Ramadan)

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan