Langkanya ‘Si Melon’ Dihargai Rp 35 Ribu di Konut

  • Bagikan
Ilustrasi tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram. (Foto: Google)

SULTRAKINI.COM: KONAWE UTARA – Semenjak kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram memasuki Ramadan 1438 Hijriah, kini enceran harga penukarannya melonjak Rp 35 ribu dari Rp 25 ribu per tabung di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara.

Misalnya Jabal, Salah Seorang Pengencer di Kecamatan Wanggudu, Konut. Kata dia, tabung elpiji ukuran 3 kilogram (si melon) terpaksa dihargainya Rp 35 ribu dikarenakan tabung dibelinya langsung dari agen gas di Kota Kendari.

“Saya turun sendiri beli di agen gas di Kendari. Itupun tidak banyak, hanya 15 tabung saja, karena di sini (Konut) sudah habis stoknya,” terang Jabal, Sabtu (10/6/2017).

Hal yang sama dirasakan juga Lastri, ia kesulitan mendapatkan tabung gas ukuran 3 kilogram. Parahnya semenjak kelangkaan itu, dirinya tidak lagi menjual jajanan buka puasa seperti tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, harga fantastik enceran penukaran tabung Rp 35 ribu, ternyata juga cepat kehabisan stok di lingkungannya. Ia berharap pemerintah secepatnya mengambil langkah guna mengatasi permasalahan tersebut.

“Susah kasian kita cari gas, mau memasak di kayu juga tidak ada kayu yang kering hujan turun terus,” keluh Lastri.

Kelangkaan gas 3 kilogram diduga rusaknya jalan trans Sulawesi penghubung Konawe-Konut, khususnya Kecamatan Wanggudu, Andowia dan Kecamatan Asera. Akibatnya kendaraan pemasok tabung tidak bisa melintasi jalur itu.

“Memang kasian gas lagi langkah, karena mobil yang sering datang bawa, tidak berani ambil resiko lewat jalan di bagian Morosi karena jalan itu rusak parah,” ucap Salah Satu Agen Gas di daerah setempat, Anton.

  • Bagikan