Keluhan Siswa SMAN 1 Raha, Miras di Lingkungan Sekolah Hingga Ada Kotoran Manusia

  • Bagikan
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Muna, Ashar Dulu, saat melakukan mediasi kepada massa pelajar SMAN 1 Raha yang demo di depan Kantor Dikbud Muna. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Muna, menerima perwakilan siswa SMAN 1 Raha yang berdemonstrasi. Dialog keduanya membahas 15 tuntutan yang diantaranya mendesak Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 1 Raha, Drs. Muhiddin, dicopot dari jabatannya.

Dalam dialog bersama di ruang kerja Kepala Dikbud Muna, La Ege, mengungkap tuntutan massa aksi diantaranya menuntut Kepala Sekolah SMAN 1 Raha segera mewujudkan keamanan, kenyamanan dan kedisiplinan sekolah serta mendesak adanya transparansi dana OSIS dalam kegiatan intra dan ekstra kulikuler.

Para siswa menilai kepsek selama ini tidak perduli dengan keadaan sekolah. Misalnya bebasnya orang luar yang berkeliaran di lingkungan sekolah saat jam mengaja, bahkan melakukan kekerasan dan pemalakan terhadap siswa. Tidak hanya itu di malam hari, ruang kelas dan halaman sekolah dijadikan tempat mengkonsumsi minuman keras (Miras) oleh orang luar.

“Orang luar bebas keluar masuk di lingkungan sekolah, sehingga kenyamanan, keamanan kami terganggu. Ada korbannya sampai tiga kali dipukuli. Jerigen bekas kameko (Miras tradisional) yang di gantung di pintu kelas, kotoran manusia dan kambing ada di ruang kelas, ” ucap Seorang Siswa Kelas X SMAN 1 Raha, Syahril, Senin (3/04/2017).

Selain itu, sejumlah kegiatan ekstra kulikuler seperti perlombaan olimpiade tingkat provinsi, tidak di ikuti siswa berprestasi di SMAN 1 Raha. Hal itu disebabkan tidak ada dukung dari pihak sekolah. Justru diarahkan mencari sumbangan di luar sekolah.

“Diantaranya, waktu mau mengikuti olimpiade fisika, saya hanya mengikuti dua kali bimbingan akhirnya saya tidak lolos padahal itu mata pelajaran yang saya favoritkan. Fasilitas dan konsumsi juga kami gunakan uang pribadi, bahkan guru pendamping juga gunakan uang pribadi. Namun sampai sekarang uangnya belum di gantikan sekolah,” terang siswa lainnya, MH. Muhiddin.

Menanggapi banyaknya keluhan dari massa, Kepala Dinas Dikbud, La Ege, yang didampingi Sekretaris Dikbud Muna Ashar Dulu, Kepala Bidang Pembinaan dan Ketenagaan Dikbud Muna, LM. Masrul serta beberapa kepala bidang, menyatakan akan menindaklanjuti persoalan tersebut.

“Kami telah mencatat apa yang menjadi keluhan massa. Olehnya itu setelah kami simpulkan yang pertama tentang manajemen Kasek yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, serta dalam penggunaan anggaran dana baik itu dana BOS dan dana lainnya. Besok kita akan survey apakah itu tentang sarana prasarana juga termaksud tindakan Kepsek mendisiplinkan guru,” kata La Ege.

Laporan: Arto Rasyid

  • Bagikan