DPRD Butur Janji Perjuangkan Listrik Masuk Desa

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: BURANGA-Persoalan listrik di Buton Utara (Butur) tak kunjung berakhir. Padahal sudah sembilan tahun menjadi daerah otonom, tapi masih banyak wilayahnya yang belum mendapatkan penerangan dari PLN.

Wilayah yang paling parah adalah Kecamatan Wakorumba Utara (Wakorut). Kecamatan ini sama sekali tidak tersentuh jaringan listrik yang berpusat di Kota Baubau. Padahal masih satu daratan. Entah apa penyebabnya? Namun yang pasti masyarakat sangat merindukan listrik.

Derita yang dialami masyarakat Wakorut, juga dirasahkan anggota DPRD Butur, Muh. Istigfar. Sebagai utusan Dapil III Kecamatan Kulisusu Utara-Wakorut, Tifar sapaan akrabnya, merasa terpanggil untuk memperjuangkan keinginan masyarakat akan adanya aliran listrik dari PLN.

Bahkan, legislator PAN ini tidak segan-segan mengajak seluruh rekan-rekannya di DPRD Butur untuk bersama-sama memperjuangkan wilayah-wilayah yang belum teraliri listrik. Apalagi listrik ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat.

Ia melanjutkan, persoalan listrik ini bukan hanya dirasakan masyarakat Wakorut, tapi sebagian warga Kecamatan Kulisusu, Kulisusu Barat dan Kulisusu Utara, khususnya desa-desa yang terletak di pesisir pantai belum mendapatkan penerangan.

“Target kami, 2017 harus ada listrik di Wakorut. Termasuk daerah-daerah lain yang masih gelap,” tandas legislator PAN ini.

Ia menjelaskan, listrik yang ada di Kelurahan Labuan, Kecamatan Wakorut merupakan swadaya masyarakat. Bahkan, sejak Butur belum mekar, listrik di labuan sudah menyalah. Tapi hanya di malam hari selama enam jam.

Senada diungkap anggota DPRD lainnya, La Ode Abdul Manan Ganiru. Menurutnya, di wilayah Kulisusu masih ada beberapa desa yang belum teraliri jaringan listrik, seperti Desa Lantagi dan Triwacu-wacu.

Harusnya, persoalan ini menjadi perhatian bagi PLN Unit Ereke. Sebab, wilayah Lantagi tidak terlalu jau dengan pusat kota Ereke. “Nanti kita konsultasikan dengan PLN, permasalahannya dimana, kenapa Lantagi belum dipasangi jaringan,” tandasnya.

Manan menyadari, sampai hari listrik di Butur belum stabil karena pemadaman bergilir masih terus berlanjut. Kondisi ini sudah berjalan beberapa bulan, entah sampai kapan akan berakhir.

Dukungan untuk memperjuangkan listrik masuk ke desa-desa juga disampaikan wakil ketua DPRD Butur, Abdul Salam Sahadia. Ia menegaskan, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan jaringan listrik.

Olehnya itu, persoalan ini jangan dibiarkan terus berlarut-larut. Masyarakat sudah cukup menderita. “Bagaimana pun caranya harus diperjuangkan, agar masyarakat kita bisa hidup nyaman dengan adanya lampu listrik,” tegasnya.

Menurutnya, dampak dari jaringan listrik ini cukup besar untuk menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tanpa listrik, wilayah itu tersebut akan lumpuh,

Keinginan para legislator yang ingin memperjuangkan aliran listrik ini patut diberi apresiasi. Bahkan dukungan, sehingga apa yang mereka perjuangkan bisa tercapai.

Laporan: Hartonuary

  • Bagikan