Dosen Farmakologi: Pil PCC Bukan Dalang Menjadi “Zombie”

  • Bagikan
Dosen Farmakologi Stikes Mandala Waluya Kendari, Rifa'atul Mahmudah. (Foto: Sawilda Triharliani/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sebelum ditarik, pil PCC merupakan obat jantung yang berfungsi untuk melemaskan otot-otot jantung. Pil PCC bekerja cepat dan langsung meskipun penggunaannya oral (diminum), maka jelas saja obat ini cocok pada penderita serangan jantung akut. Mekanisme kerjanya di susunan saraf pusat sehingga penggunaan pil ini juga berefek pada saraf-saraf lain, bukan saraf otot jantung saja. Hal ini lah yang menyebabkan PCC memiliki efek samping halusinasi.

“Meskipun penggunaan (Corisoprodol) dengan dosis rendah, pasien tetap bisa berhalusinasi. Kita tidak tahu pasti berapa dosis yang digunakan para korban sampai efeknya jadi seperti zombie, tapi sepertinya ada tambahan lain dari pil bertuliskan PCC tersebut. Sebab PCC tidak berefek sehebat itu,” jelas Dosen Farmakologi Stikes Mandala Waluya Kendari, Rifa’atul Mahmudah, Rabu (20/9/2017).

(Baca: Kasus PCC di Kendari, 8 Tersangka Diciduk, Dua Apoteker)

Berdasarkan hasil analisis mekanisme kerja, efek terapi, dan efek sampingnya, diduga kuat pil bertuliskan PCC yang dikonsumsi para korban mengandung zat lain. Dugaan ini juga senada dengan diungkapkan Ketua Prodi Farmasi Stikes Mandala Waluya Kendari, Ahmad Saleh. Kata dia, PCC telah ditarik izin edarnya sejak 2013. Namun tetap digunakan secara ilegal.

“PCC sudah ditarik sejak 2013, kok sekarang beredar lagi? Jadi mungkin sekali ini adalah obat palsu,” tambah Ahmad Saleh, Rabu (20/9/2017).

(Baca: Tiga Hari Kasus PCC di Kendari Tembus 72 Korban dan Enam Tersangka)

Laporan: Sawilda Triharliani

  • Bagikan