Buang Limbah ke Sungai, PLN Ereke Didemo

  • Bagikan
IMKD mendatangani kantor PLN Unit Ereke terkait persoalan limbah mesin yang tercecer di sungai. (foto : Harto Nuari / SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM : BUTUR – Diduga membuang limbahnya ke sungai disekitar permukiman lingkungan warga, kantor PLN Unit Ereke didemo. Masa yang menamakan diri Ikatan Mahasiswa Desa Kalibu (IMDK) menuntut pihak PLN bertangggungjawab atas ulahnya itu.

Dalam orasinya, perwakilan masa aksi mengatakan, berdasarkan hasil survey yang dilakukan IMDK, ditemukan drum oli bekas milik PLN yang terapung di kali. Drum ini berisi oli kotor yang diduga dibuang di aliran sungai untuk mengurangi penampungan limbah.

Karena itu, IMDK meminta kepada DPRD Buton Utara (Butur) untuk memanggil pihak PLN terkait masalah ini. Demikian pula dengan Pemda Butur, IMDK meminta segera melakukan survey ke lokasi pembuangan limbah milik PLN.

Terkait persoalan limbah ini, pegawai PLN Unit Ereke, Aswad membantah bila pihaknya dengan sengaja membuang drum oli kotor ke anak sungai. “Drum yang itu kosong. Mungkin saat plester pagar drum itu jatuh ke kali, karena mereka pakai sebagai pijakan,” kata Aswad saat ditemui SULTRAKINI.COM di kantor PLN Unit Ereke, Kamis (21/7/2016).

Aswad menambahkan, tetesan oli kotor yang jatuh ke kali sudah dibersihkan.”Sekarang sudah tidak ada oli lagi di kali. Semua limbah kami tampung dalam drum, tidak ada yang dibuang ke sungai, karena dekat sungai itu kami sudah pagari,” imbuhnya.

Aksi yang digelar di kantor Unit PLN Ereke ini dikawal ketat aparat kepolisian Polsek Kulisusu. Usai berorasi, para demonstran menuju kantor DPRD Butur untuk menyampaikan tuntutannya.

Sayangnya, tak seorang pun menemui mereka karena anggota DPRD akan melakukan rapat dengar pendapat dengan masyarakat Tomoahi dan Waculaea terkait pemberhentian perangkat desa oleh pelaksana Kades.

  • Bagikan