Begini Konsep Ekowisata Pesisir Kota Kendari

  • Bagikan
Pintu masuk ke jalur Dermaga Cinta di Kelurahan Purirano. (Foto: Didul Interisti/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sebagai daerah yang memiliki wilayah pesisir, Kota Kendari mempunyai peluang mengembangkan ekowisata pesisir. Hal ini diungkapkan Walikota Kendari, Asrun, saat kembali membuka kawasan wisata di wilayah pesisir Kelurahan Purirano, Kecamatan Kendari.

Untuk itu, setelah mempunyai Tracking Mangrove Bungkutoko dan Lahundape, Asrun kembali meresmikan Tracking Mangrove plus Dermaga “Cinta” Purirano.

“Dengan adanya tracking mangrove dan dermaga wisata ini, kerusakan wilayah pesisir dapat berkurang. Sebab pasti masyarakat sekitar akan menjaga kebersihan lingkungan pesisir. Kalau tidak dijaga, lokasi wisata kotor pasti orang enggan datang,” jelas Asrun, Walikota Kendari dua periode.

Objek baru tersebut juga sebagian promosi wisata sekaligus pemasukan ekonomi masyarakat setempat. “Ini juga tentunya bagian dari visi Kota Kendari sebagai green city,” imbuhnya.

Tracking mangrove dan dermaga wisata itu merupakan program kawasan pesisir dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Sedangkan Kota Kendari salah satu dari 22 kabupaten/kota di Indonesia dengan program yang sama.

Kedua wahana wisata ini nantinya akan di kelola kelompok pemuda Kelurahan Purirano di bawah Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kendari. 

Tracking mangrove Purirano memiliki jalur sepanjang 300 meter. Sama halnya dengan panjang jalur dermaga wisata yang masyarakat setempat menyebutnya “dermaga cinta.” Penamaannya sendiri dermaga cinta, dikarenakan bentuk dermaga menyerupai bentuk love. Kawasan ermaga juga dilengkapi empat gazebo berukuran 4×4 meter.

  • Bagikan