Banjir Kepung Kendari

  • Bagikan
Jalan Bunggasi Anduonohu, Kendari,terendam banjir, Minggu (14 Mei 2017).

SULTRAKINI.COM: Banjir mengepung Kota Kendari, ibukota Sulawesi Tenggara. Sejak Minggu (14 Mei 2017) dini hari hingga pagi sejumlah lokasi pemukiman warga terendam air hujan yang turun sejak empat hari terakhir.

Mulai dari Kelurahan Kampung Salo, air menggenangi rumah warga sejak pagi hari. “Selain rumah warga, di perumahan Kodim Kampung Salo, juga terkena banjir sejak pukul 06.00 tadi,” kata Odis, warga Kampung Salo yang rumahnya kena banjir, kepada SultraKini.com, Minggu.

Genangan air di Kampung Salo sempat memutus akses jalan dari arah kota ke Keluarahan Mata. Namun tidak berlangsung lama, jalan sudah bisa dilalui kembali kendaraan.

Selain banjir, di Jalan Kartini (dekat pelabuhan kapal Wanci) juga ada pohon tumbang. 

Di Kemaraya, banjir merendam kompleks perumahan dosen Universitas Halu Oleo Kampus Kemaraya. Di sini ketinggian air mencapai 50 cm.  Sementara kompleks perumahan dosen kampus baru di Anduonohu, air belum masuk ke rumah warga namun hingga pukul 10.15 Wita genangan mulai meninggi.

Wilayah Mandonga juga terdapat sejumlah titik banjir. Antara lain di kompleks perumahan dolog, letaknya tak jauh dari Rujab Gubernur Sultra. Sementara Jalan Supu Yusuf, tepatnya jalan Timur Tugu MTQ juga tergenang hingga membuat macet jalanan.

Masih di Mandonga, air sungai mulai meluap dan merendam rumah warga sekitar setinggi kira-kira 50 cm. Di bantaran sungai yang melintasi Kelurahan Mandongan dan Kelurahan Korumba itu warga sibuk sendiri menyelamatkan barang-barangnya, sementara aparat pemerintah hingga pukul 11.00 Wita belum ada yang datang.

Di Anduonohu, poros Jalan Bunggasi pertigaan Jalan Belimbing menuju BTN Wirabuana kembali dilnada banjir, setelah tiga hari sebelumnya banjir merendam ratusan rumah warga. Minggu pagi, akses jalan dua jalur itu ditutup oleh warga guna memudahkan evakuasi barang-barang milik warga korban banjir di sana.

Di Jalan Prof Rauf Tarimana juga kebanjiran. Sejumlah rumah kos dan pemukiman warga di sini terendam air setinggi setengah meter. Di jalan ini air menggenang hingga ICM Muadz bin Jabal. 

Wilayah langganan banjir lainnya di dalam Kota Kendari adalah warga yang bermukim di bantaran Sungai Wanggu, Jl Haji Lamuse, Kelurahan Wowanggu Lepolepo. Sekitar 50 rumah di sini kembali terendam banjir yang tingginya di atas 100 cm. Akses jalan ini pun kembali ditutup, karena di atas jalan yang letaknya ketinggian didirikan tenda-tenda penampungan.

Banjir di Kota Kendari kerap terjadi. Pada medio Juli 2013, hujan selama dua hari merendam berbagai tempat dalam kota. Pasca banjir itu, pemerintah Kota Kendari telah mengambil langkah seperti normalisasi sejumlah kali, hanya saja di sisi lain Pemkot Kendari juga menimbun Teluk Kendari sebagai muara.

  • Bagikan